Minggu, 14 Maret 2010

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Manusia dan kebudayaan merupakan 2 hal yang tidak dapat dipisahkan. tanpa ada manusia tidak akan ada budaya sebagai bentuk identitas dari bangsa atau manusia tersebut sedangkan tanpa adanya budaya, manusia atau suatu bangsa tidak akan mempunyai ciri-ciri khas atau identitas tersebut yang dapat membuat mereka di kenal atau diketahui keberadaannya. Inilah yang menyebabkan kenapa 2 hal ini tidak dapat di pisahkan. Di satu sisi salah satu pihak ingin keberadaannya di ketahui sedangkan di sisi lain mereka ingin membuat peninggalan atau "tanda" yang menunjukkan bahwa mereka ada dan pernah tinggal disini.
Selanjutnya hubungan antara manusia dengan kebudayaan juga dapat dilihat dari kedudukan manusia tersebut terhadap kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai 1) penganut kebudayaan, 2) pembawa kebudayaan, 3) manipulator kebudayaan, dan 4) pencipta kebudayaan. Hal yang dilakukan oleh manusia inilah kebudayaan. Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of life, yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.

MANUSIA
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran ada satu pertanyaan klasik mengenai manusia, sebenarnya siapakah manusia itu?ada beberapa teori yang telah dikemukakan antara lain teori materialisme, teori idealisme, teori realisme klasik dan teori teologis.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.
Di samping itu, beberapa ahli telah berusaha menggambarkan kedudukan manusia di antara makhluk lainnya. Dari hasil perbandingan tersebut ditemukan bahwa semua makhluk mempunyai dorongan yang bersifat naluriah yang termuat dalam gen mereka.
sementara itu, yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya adalah dalam hal pengetahuan dan perasaaan.
Pengetahuan manusia jelas lebih unggul dibanding mahluk lainnya, sementara dengan perasaan, manusia mengembangkan kemanusiaannya seperti membantu sesama, menciptakan benda seni dan lain-lain.
Manusia sebagai satu kepribadian memiliki 3 unsur yaitu:
A. id, merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak. id merupakan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting dengan dunia luar. Obyek yang nyata dari pemuasan kebutuhan langsung dalam prinsip kesenangan di tentukan oleh perkembangan pribadi setiap individu
B. Ego, merupakan struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari id, sering kali di sebut juga sebagai kepbribadian eksekutif karena peranannya dalam menghubungkan energi id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Ego sadar akan lingkungan luar dan mengatur tingkah laku sehingga dorongan instingtual id dapat dilampiaskan dengan cara yang dapat diterima.
C. Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir. Superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, superego dan id berada dalam kondisi konflik langsung dan ego menjadi penengah atau mediator.

Dari uraian di atas, dapat mengkaji aspek tindakan manusia dengan analisa hubungan antara tindakan dan unsur-unsur manusia. Ke semua unsur di atas dapat dijadikan patokan dalam mengukur tingkah laku manusia.



KEBUDAYAAN
Kebudayaan menurut saya adalah seni,peninggalan,tradisi, dan adat tapi yang paling penting adalah IDENTITAS. Suatu bangsa tidak akan diketahui keberadaannya tanpa kebudayaannya, sedangkan budaya tidak akan ada tanpa suatu bangsa, dalam hal ini saling berkaitan. Jika suatu bangsa tidak mempunyai kebudayaan, bangsa tersebut tidak akan mempunyai ciri khas yang menunjukkan bahwa mereka ada dan pernah tinggal di suatu daerah.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. Berikut ini adalah beberapa teori yang sudah dikemukakan mengenai kebudayaan yaitu:

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa manusia mewujudkan segala nilai-nilai dan kaidah-kaidah yang perlu untuk mengatur segala permasalahan dalam masyarakat misalnya, agama, ideologi, kebatinan, tradisi dan semua unsur yang merupakan hasil ekspresi jiwa manusia yang hidup sebagai anggota masyarakat.

Menurut A.L Krober dan C.Klukhon mengatakan bahwa kebudayaan adalah penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-seluasnya.

Menurut Koentjarangningrat mengatakan, dewasa ini kebudayaan antara lain berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar dari hasil budi pekertinya.

Secara praktis, kebudayaan merupakan sistem nilai dan gagasan utama. Sistem nilai dan gagasan utama benar-benar di hayati oleh para pendukung kebudayaan yang bersangkutan dalam kurun waktu tertentu. Dapat dikatakan pula bahwa sistem nilai dan gagasan utama itu memberikan pola untuk bertingkah laku kepada masyarakatnya atau dengan kata lain memberi seperangkat model untuk bertingkah laku.

WUJUD KEBUDAYAAN

menurut wujudnya, kebudayaan di bagi menjadi 3 wujud yaitu :

1. Gagasan, konsep dan pikiran manusia
Wujud ini disebut sistem budaya dan bersifat abstrak dan tidak dapat dilihat atau dalam kata
lain berada di alam pikiran manusia yang menganutnya dimana kebudayaan bersangkutan
hidup.
2. Kompleks aktivitas
Berupa wujud manusia yang saling berinteraksi, bersifat konkret dan dapat di observasi.
Wujud ini sering disebut juga sistem sosial, karena terdiri dari manusia yang saling
berinteraksi serta berhubungan satu dengan yang lain.
3. Wujud sebagai benda
Aktivitas manusia sebagai mahluk sosial tidak lepas dari berbagai macam bentuk peralatan
sebagai hasil dari karya manusia untuk mencapai tujuannya. Kebudayaan dalam bentuk fisik
yang konkret bisa juga disebut kebudayaan fisik. Mulai dari benda yang diam sampai benda
yang bergerak.
Ketiga wujud kebudayaan tadi tidak lepas dari manusia yang saling berhubungan satu sama
lain. Kebudayaan ideal, adat-istiadat atau tradisi mengatur dan memberi arah dan tindakan
dalam karya manusia dan menghasilkan kebudayaan fisiknya.